Jumat, 06 Maret 2009
MUI Mengharamkan Golput?
JAKARTA (Arrahmah.com) - Beberapa hari terakhir, wacana mengenai fatwa yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengharamkan golput alias golongan putih atau orang-orang yang tidak menggunakan hak pilihnya, terus bergulir. Terdapat pro kontra seputar permasalahan ini.
MUI memang tidak bersikap tegas dalam fatwa kali ini, MUI menggunakan kalimat "wajib memilih jika ada pemimpin yang beriman, dst, dan haram jika ada pemimpin yang seperti itu tetapi tidak memilih."
"Wajib bagi bangsa Indonesia untuk memilih pemimpin. Kalau yang dipilih ada namun tidak dipilih, menjadi haram," ujar Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI Ali Mustafa Ya'qub, Guru Besar Ilmu Hadis Institut Ilmu al-Quran (IIQ) ini menjelaskan hasil Ijtima' Ulama Fatwa III MUI di Kabupaten Padang Panjang, Padang, Sumatera Barat, seperti yang dilansir detik.com.
Menurutnya, tolok ukur baik dan buruk figur calon legislatif, calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) itu sangat subyektif. Kenyataannya masih ada yang baik-baik. Andaikata tidak ada yang baik, tetap harus memilih. Dipilih yang tingkat keburukannya paling rendah. Fenomena golput kalau dibiarkan, akan berbahaya.
"Kalau nggak memilih berbahaya, bisa nggak punya pemimpin, jadi orang yang nggak mau ikut Pemilu itu berdosa menurut hukum Islam," pungkasnya.
Masalahnya kemudian pemimpin seperti apakah yang sesuai menurut kriteria Islam dan layak dipilih oleh kaum Muslimin ?
Ustadz Abu Sulaiman Aman Abdurrahman dalam tulisannya Siapakah Ulil Amri itu ? sebagaimana dilansir situs Don’t Vote, http://www.tetapmuslim.wordpress.com menjelaskan bahwa Al Qur’an Surat An Nisa : 59, sering digunakan oleh banyak orang dalam rangka mewajibkan masyarakat untuk taat kepada pemerintah Republik Indonesia ini. Oleh karena itu perlu kiranya kita meninjau kembali atau meluruskan posisi ayat ini secara proporsional. Mari kita pahami siapa orang-orang beriman dalam ayat tersebut dan kaitannya dengan realita Pemerintahan Republik Indonesia ini.
Bagi kaum Muslimin, mencari tahu secara lebih pasti kejelasan fatwa ini dari sisi syari’at Islam merupakan kebutuhan yang mendesak untuk saat ini, daripada hanya ikut-ikutan berpendapat atau memilih sembarangan. Menurut informasi, besok, Rabu, 28 Januari 2009, malam hari, akan ada Debat di TV One yang membahas masalah fatwa Haram Golput ini. Pembicaranya, selain dari MUI yang diwakili oleh Mustafa Ya’qub, akan hadir Irfwan S Awwas. Mudah-mudahan acara ini bisa menjadi titik awal bagi umat untuk mencari kejernihan fatwa haram golput ini dari sisi syar’i, bukan dari hawa nafsu dan pesanan para politisi. Wallahu’alam bis showab! (Hanin Mazaya/M.Fachry/arrahmah.com)
7 Langkah Menghentikan Banjir Virus Shortcut
JAKARTA (Arrahmah.com) - Virus PIF/Starter atau yang lebih dikenal dengan virus shortcut membuat kesal korbannya dengan banyak sekali shortcut yang dibuat oleh virus tersebut. Repotnya, kalau cara penanganan virus ini tak tepat maka ia malah akan kembali lagi, lagi dan lagi.
Oleh sebab itu, simak 7 cara jitu dari analis virus Vaksincom MG Lat untuk menghentikan banjir shortcut yang diakibatkan virus ini:
1. Sebelumnya matikan dulu proses system restore.
2. Matikan proses dari file Wscript yang terletak di C:\Windows\System32, dengan cara menggunakan tools seperti CProcess, HijackThis atau dapat juga menggunakan Task Manager dari Windows.
3. Setelah dimatikan proses dari Wscript tersebut, kita harus men-delete atau me-rename dari file tersebut agar tidak digunakan untuk sementara oleh virus tersebut.
Sebagai catatan, kalau kita me-rename dari file Wscript.exe tersebut dengan otomatis, maka akan dikopikan lagi di folder tersebut. Oleh sebab itu, kita harus mencari di mana file Wscript.exe yang lainnya, biasanya ada di C:\Windows\$NtServicePackUninstall$, C:\Windows\ServicePackFiles\i386.
Tidak seperti virus-virus VBS lainnya, kita bisa mengganti Open With dari file VBS menjadi Notepad, virus ini berextensi MDB yang berarti adalah file Microsoft Access. Jadi Wscript akan menjalankan file DATABASE.MDB seolah-olah dia adalah file VBS.
4. Delete file induknya yang ada di C:\Documents and Settings\\My Documents\database.mdb, agar setiap kali komputer dijalankan tidak akan me-load file tersebut. Dan jangan lupa kita buka juga MSCONFIG, disable perintah yang menjalankannya.
5. Sekarang kita akan men-delete file-file Autorun.INF. Microsoft.INF dan Thumb.db. Caranya, klik tombol START, ketik CMD, pindah ke drive yang akan dibersihkan, misalnya drive C:\, maka yang harus kita lakukan adalah:
Ketik C:\del Microsoft.inf /s, perintah ini akan men-delete semua file microsoft.inf di seluruh folder di drive C:. Sementara kalau mau pindah drive tinggal diganti nama drivenya saja contoh: D:\del Microsoft.inf /s.
Untuk file autorun.inf, ketik C:\del autorun.inf /s /ah /f, perintah akan men-delete file autorun.inf (syntax /ah /f) digunakan karena file tersebut memakai attrib RSHA, begitu juga untuk file Thumb.db lakukan juga hal yang sama.
6. Untuk men-delete file-file selain 4 file terdahulu, kita harus mencarinya dengan cara search file dengan ekstensi .lnk ukurannya 1 kb. Pada 'More advanced options' pastikan option 'Search system folders' dan 'Search hidden files and folders' keduanya telah dicentang.
Harap berhati-hati, tidak semua file shortcut / file LNK yang berukuran 1 kb adalah virus, kita dapat membedakannya dari ikon, size dan tipenya. Untuk shortcut yang diciptakan virus ikonnya selalu menggunakan icon 'folder', berukuran 1 kb dan bertipe 'shortcut'. Sedangkan folder yang benar harusnya tidak memiliki 'size' dan tipenya adalah 'File Folder'.
7. Fix registry yang sudah diubah oleh virus. Untuk mempercepat proses perbaikan registry salin script dibawah ini pada program 'notepad' kemudian simpan dengan nama 'Repair.inf'. Jalankan file tersebut dengan cara:
- Klik kanan repair.inf
- Klik Install
[Version]
Signature="$Chicago$"
Provider=Vaksincom Oyee
[DefaultInstall]
AddReg=UnhookRegKey
DelReg=del
[UnhookRegKey]
HKLM, Software\CLASSES\batfile\shell\open\command,,,"""%1"" %*"
HKLM, Software\CLASSES\comfile\shell\open\command,,,"""%1"" %*"
HKLM, Software\CLASSES\exefile\shell\open\command,,,"""%1"" %*"
HKLM, Software\CLASSES\piffile\shell\open\command,,,"""%1"" %*"
HKLM, Software\CLASSES\regfile\shell\open\command,,,"regedit.exe "%1""
HKLM, Software\CLASSES\scrfile\shell\open\command,,,"""%1"" %*"
HKLM, SOFTWARE\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Winlogon, Shell,0, "Explorer.exe"
HKLM, SYSTEM\ControlSet001\Control\SafeBoot, AlternateShell,0, "cmd.exe"
HKLM, SYSTEM\ControlSet002\Control\SafeBoot, AlternateShell,0, "cmd.exe"
[del]
HKLM,SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run, Winupdate
HKCU,SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run, explorer (Althaf/dtk)
Netbook Mangsa Empuk Virus dan Cracker
Bagi yang sudah terlanjur membeli netbook dan suka berselancar di dunia internet sepertinya harus lebih berhati-hati. Pasalnya, netbook memiliki pertahanan yang lemah dalam menghadapi virus-virus yang terus mengancam. Pun demikian dengan aksi dedemit maya.
Mengapa netbook menjadi sasaran empuk? Harga netbook yang murah menjadikan para produsen berusaha menyeimbangkannya dengan firewall yang dipasang dan software anti virus yang tidak terlalu kuat. Positioning netbook membuat brand-brand PC melakukan apapun untuk menarik minat konsumen, termasuk menekan harganya serendah mungkin dengan mengorbankan faktor lainnya.
Ketidakamanan yang mengintai ini terlebih dialami oleh mereka yang suka berinternet-ria di mana internet adalah pintu gerbang utama masuknya program jahat. Sayangnya, banyak pengguna netbook yang justru mematikan program kemanan demi meningkatkan kecepatan dan performa netbooknya.
Samson Hu, dari pioner netbook Asustek menyarankan, setiap orang sebaiknya waspada dengan isu keamanan internet saat mereka terhubung dengan jaringan apapun.(Althaf/dtk)
Langganan:
Postingan (Atom)