Sabtu, 01 November 2008
Nokia Indonesia Pasarkan N96
Nokia Indonesia Pasarkan N96
JAKARTA--Nokia N96 tersedia di pasaran. Namun ponsel degan harga Rp 8 juta ini, baru tersedia di Jakarta. Lebih spesifik lagi, baru tersedia di empat Nokia Sales dan Care Centre.
Nokia 96 yang mendapat julukan komputer multimedia, memang berbeda dengan kebanyakan ponsel multimedia saat ini. Peranti ini dilengkapi dengan TV live, kamera 5 megapiksel dengan optikal Carl Zeiss, memori internal 16 GB yang bisa ditingkatkan hingga 24GB dengan menggunakan microSD, serta layar 2,8 inci.
Hasan Aula, Country Manager, Nokia Indonesia, menyebut N96 sebagai hiburan bergerak. Bagi Nokia, N96 merupakan produk unggulan untuk keluarga Nseries. ''Peranti ini memberi makna pada kata konvergensi dengan memadukan pilihan telepon dan multimedia secara mulus dengan sistem geser ganda yang unik,'' kata Hasan Aula.
Hasan menambahkan, berbagai fitur yang ada di ponsel ini memungkinkan penggunanya menonton TV live dan video, memotret foto berkualitas tinggi dengan geotag sesuai lokasi, atau mengirim foto secara online lewat koneksi internet berkecepatan tinggi. Hal itu disebutnya telah membawa hiburan dan komunikasi bergerak ke tingkat yang lebihtinggi.
Untuk televisi, N96 mengusung teknologi DVB-H. Tayangan televisi bisa direkam di ponsel ini dan diputar kembali dengan ponsel yang sama. Nokia N96 mampu menyimpan konten video hingga 40 jam. Nokia Video Center menawarkan akses ke aneka ragam konten mulai dari trailer film dan komedi hingga akses langsung ke YouTube, Reuters dan Sony Pictures.
Untuk perekaman video terdapat kamera Carl Zeiss 5 MP dan LED Flash Ganda. Memiliki kemampuan merekam dengan kecepatan 30 frame per second, hasil perekaman bisa dikirim ke komunitas langsung seperti Flickr.
Ponsel ini juga mampu menyimpan ribuan file musik. Khusus untuk pengguna di Indonesia, Nokia menyediakan sampai dengan 1000 lagu (format audio dan video music) yang bisa diunduh dengan menggunakan layanan WiFiZone atau GPRS (tarif normal berlaku). Untuk games, terdapat Asphlat 3 tipe Racing dari Gameloft dan voucher kode aktivasi Asphalt 3. tar
Agama dan Problematika Remaja
Agama dan Problematika Remaja
Masa-masa remaja adalah masa yang paling indah, namun penuh dengan pergolakan dan problematika hidup. Remaja juga dipandang sebagai salah satu masa proses pencarian identitas diri. Remaja merupakan suatu fase pertumbuhan dan perkembangan yang akan dihadapi oleh setiap manusia, sebagai ciptaan Allah. Dikatakan remaja, karena ia telah melewati usia anak-anak dan akan memasuki usia dewasa.Untuk itu, usia remaja kadang disebut banyak orang sebagai masa-masa transisi yang penuh dengan ketidaktentuan dan ketidakpastian. Pada masa-masa ini, seorang remaja dihadapkan kepada godaan atau tarikan-tarikan perbuatan yang serba tidak menentu dan tidak jelas. Apakah ia akan melakukan pekerjaan yang mengarah kepada kebaikan, atau ia akan mengerjakan perbuatan yang menjerumuskan dirinya kepada keburukan.Sejak dulu kala, para remaja atau kaum pemuda menjadi harapan masa depan bangsa. Di atas pundaknyalah, masa depan bangsa ini dipikulkan. Mereka dapat dipastikan akan menjadi pengendali, penentu, dan pemimpin masa depan. Karena, merekalah yang akan menggantikan generasi-generasi pendahulu mereka. Dengan demikian, tugas dan tanggung jawab mereka sangat berat. Bagaimana Islam memandang problematika dan masa depan remaja?Remaja di jalan AllahPertumbuhan dan perkembangan seseorang dapat dilihat dari segi pembatasan usia, yang bisa dibagi dua fase: sebelum dan setelah akil balig. Bagi seorang wanita, akil balig ditandai dengan keluarnya darah haid, sedangkan bagi laki-laki ditandai dengan keluar sesuatu dari alat kelaminnya saat mimpi basah. Atau, kalau misalnya tidak mengalami haid dan mimpi basah, maka fase akil balig ditandai oleh usia tertentu yaitu maksimal lima belas tahun. Pandangan batas usia akil balig yang akan dialami oleh seseorang, baik laki-laki maupun perempuan, ini dikemukakan oleh banyak ulama.Namun, batas usia bagi akil balig seperti disebutkan di atas akan membawa konsekuensi, bahwa seseorang seusia tersebut-yang biasa juga disebut remaja, akan dianggap sebagai mukallaf yang terkena beban taklif: kewajiban dan larangan. Maka, bila ia melakukan kebaikan-sekalipun ia masih remaja, seperti dilakukan orang dewasa, maka ia akan mendapatkan pahala sebagaimana dijanjikan Allah. Begitu juga sebaliknya. Bila ia melanggar perintah-perintah Allah, maka ganjaran yang akan ia peroleh adalah dosa, yang sebenarnya berasal dari dirinya sendiri.Islam menempatkan kalangan remaja kepada kedudukan yang istimewa dan sangat khas. Banyak hadis Nabi Muhammad dan pernyataan para hukama yang memperlakukan remaja sebagai masa-masa yang istimewa dan khusus. Dalam sebuah hadis Rasulullah yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim, misalnya, disebutkan, bahwa ada tujuh kelompok orang yang akan diberikan perlindungan Allah pada hari akhir nanti, dan tiga dari tujuh kelompok tersebut adalah golongan remaja-meskipun yang bukan remaja juga bisa termasuk di dalamnya.Di dalam ketujuh kelompok itu ada seorang pemuda yang tumbuh dan berkembang di jalan ibadah kepada Tuhan. Seorang pemuda ini dapat dikatakan istimewa, karena dalam usianya yang penuh gejolak yang biasanya menjauh dari jalan Tuhan, ia malah memilih untuk hidup di jalan ibadah kepada Allah. Sangat jarang memang ditemukan seorang pemuda menentukan pilihan hidupnya untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Di dalam ketujuh kelompok itu juga ada dua orang remaja yang saling mencintai karena Allah. Mereka berkumpul dan berpisah karena Allah. Ketiga tipologi pemuda atau remaja yang digambarkan hadis Rasulullah ini seharusnya menjadi rujukan baik bagi remaja masa kini. Ada lagi profil remaja yang sebaiknya dijadikan referensi bagi remaja. Yaitu, seorang remaja laki-laki menolak undangan atau ajakan seorang gadis atau remaja perempuan yang mempunyai kedudukan dan kecantikan, karena ia belum menjalin ikatan pernikahan, dan dengan alasan "Aku takut kepada Allah" (inni akhafullah). Juga sebaliknya. Seorang gadis atau remaja perempuan menolak rayuan remaja laki-laki, karena alasan yang sama, yaitu takut kepada Allah. Penolakan semacam itu bukan karena jual mahal atau sebagainya. Remaja dengan tipologi seperti itu, baik laki-laki maupun perempuan, akan mendapat jaminan perlindungan dari Allah. Inilah contoh yang digambarkan Rasulullah buat para remaja, yang menjadi rujukan hasanah bagi remaja masa kini. Seorang remaja masih tetap berada dalam jalur-jalur kebenaran dari Allah, meskipun ia sering mengalami gejolak diri yang kadang menjurus kepada keburukan.Sebuah rambu buat remajaKeluarga sebetulnya mempunyai peran besar untuk membentuk karakter dan profil remaja ideal dambaan umat, seperti digambarkan hadis Nabi Muhammad. Di dalam keluargalah, seorang remaja tumbuh, berkembang, berkreativitas, berinovasi, dan menanam pahala-pahala yang dapat dinikmati di kemudian hari. Tanpa perhatian dan bimbingan keluarga, bisa jadi perjalanan hidup seorang remaja tidak terarah dan tanpa tujuan yang jelas.Dalam dunia pendidikan, proses mendidik seseorang, termasuk juga para remaja untuk bertanggung jawab bukanlah pekerjaan yang instan, seperti membalik telapak tangan. Proses pendidikan sangat membutuhkan waktu yang cukup lama, yang bisa berlangsung sejak seorang manusia berada di dalam kandungan hingga masa kematian menjemputnya. Proses pendidikan seseorang berlangsung terus-menerus tanpa henti-hentinya, kecuali ia mencapai waktu ajalnya.Islam, misalnya, memerintahkan setiap orang untuk mendidik anak-anaknya yang berusia dini untuk mendirikan shalat. Pendidikan semacam ini merupakan bagian dari latihan tanggung jawab kepada Allah, dan sebagai latihan disiplin bagi anak-anak. Proses latihan tanggung jawab dan disiplin ini sangat penting bagi seorang anak untuk menanamkan pendidikan pada masa-masa remaja di kemudian hari.Selain itu, keluarga juga bertanggung jawab untuk mengarahkan para remajanya yang sedang berada di tengah-tengah pergaulan sesama mereka. Selama ini, banyak pergaulan remaja, khususnya di kota-kota besar, tidak berlandaskan rambu-rambu agama. Kita misalnya sering melihat seorang remaja laki-laki dan perempuan berjalan berduaan, padahal mereka belum menikah. Tangan mereka bergandengan mesra, bahkan, berciuman-seperti sering terjadi ketika remaja-remaja kita merayakan valentine day setiap setahun sekali.Sebenarnya, Islam tidak membenarkan mereka berduaan-sekalipun mereka tidak melakukan hal-hal yang 'tidak diinginkan'. Islam melarang seorang pemuda dan seorang gadis berduaan tanpa ikatan pernikahan. Islam juga tidak memperbolehkan dan memperkenankan mereka berduaan di dalam masjid, sekalipun mereka sama-sama melakukan iktikaf. Karena, perbuatan tersebut dikhawatirkan dapat mendatangkan bahaya, baik bagi dirinya maupun lingkungan keluarga mereka.Alquran telah memberi rambu-rambu dan pedoman yang jelas bagi seorang laki-laki dan wanita yang bukan 'muhrim' dalam bergaul. Pergaulan antarremaja, khususnya bagi kalangan remaja laki-laki dan remaja perempuan, memiliki aturan yang jelas dan ketat. Allah berfirman, "Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, 'Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.' Katakanlah kepada wanita yang beriman, 'Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak dari padanya'". (QS. Al-Nuur, 24: 30-31).Demikian aturan pergaulan antara remaja laki-laki dan remaja perempuan. Peraturan tegas tersebut seharusnya dipatuhi oleh para remaja kita sekarang. Remaja ideal adalah remaja yang berpegang teguh kepada ajaran-ajaran Islam. Remaja semacam ini menjadi harapan besar bagi kebangkitan Islam. Melanggar peraturan tersebut, berarti kita tidak mematuhi ajaran-ajaran yang digariskan Alquran. Wallahu a'lam.Islam menempatkan kalangan remaja kepada kedudukan yang istimewa dan sangat khas. Banyak hadis Nabi Muhammad dan pernyataan para hukama yang memperlakukan remaja sebagai masa-masa yang istimewa dan khusus.Badriyah Fayumi : Dosen Fak. Ushuluddin & Filsafat, UIN JakartaAlamsyah Agus (Anggota SNADA)
Menemukan Kedamaian Islam di Balik Jilbab
Menemukan Kedamaian Islam di Balik Jilbab
Sara Bokker, dulunya adalah seorang model, aktris, aktivis dan instruktur fitness. Seperti umumnya gadis remaja Amerika yang tinggal di kota besar, Bokker menikmati kehidupan yang serba gemerlap. Ia pernah tinggal di Florida dan South Beach, Miami, yang dikenal sebagai tempat yang glamour di Amerika. Kehidupan Bokker ketika itu hanya terfokus pada bagaimana ia menjaga penampilannya agar menarik di mata orang banyak.Setelah bertahun-tahun, Bokker mulai merasakan bahwa ia selama ini sudah menjadi budak mode. Dirinya menjadi "tawanan" penampilannya sendiri. Rasa ingin memuaskan ambisi dan kebahagian diri sendiri sudah mengungkungnya dalam kehidupan yang serba glamour. Bokker pun mulai mengalihkan kegiatannya dari pesta ke pesta dan alkohol ke meditasi, mengikuti aktivitas sosial dan mempelajari berbagai agama.Sampai terjadilah serangan 11 September 2001, dimana seluruh Amerika bahkan diseluruh dunia mulai menyebut-nyebut Islam, nilai-nilai Islam dan budaya Islam, bahkan dikait-kaitkan dengan deklarasi "Perang Salib" yang dilontarkan pimpinan negara AS. Bokker pun mulai menaruh perhatian pada kata Islam."Pada titik itu, saya masih mengasosiasikan Islam dengan perempuan-perempuan yang hidup di tenda-tenda, pemukulan terhadap istri, harem dan dunia teroris. Sebagai seorang feminis dan aktivis, saya menginginkan dunia yang lebih baik bagi seluruh umat manusia," kata Bokker seperti dikutip dari Saudi Gazette.Menemukan Al-QuranSuatu hari, secara tak sengaja Bokker menemukan kita suci al-Quran, kitab suci yang selama ini pandang negatif oleh Barat. "Awalnya, saya tertarik dengan tampilan luar al-Quran dan saya mulai tergelitik membacanya untuk mengetahui tentang eksistensi, kehidupan, penciptaan dan hubungan antara Pencipta dan yang diciptakan. Saya menemukan al-Quran sangat menyentuh hati dan jiwa saya yang paling dalam, tanpa saya perlu menginterpretasikan atau menanyakannya pada pastor," sambung Bokker.Akhirnya, Bokker benar-benar menemukan sebuah kebenaran, ia memeluk Islam dimana ia merasa hidup damai sebagai seorang Muslim yang taat. Setahun kemudian, ia menikah dengan seorang lelaki Muslim. Sejak mengucap dua kalimat syahdat Bokker mulai mengenakan busana Muslim lengkap dengan jilbabnya."Saya membeli gaun panjang yang bagus dan kerudung seperti layaknya busana Muslim dan saya berjalan di jalan dan lingkungan yang sama, dimana beberapa hari sebelumnya saya berjalan hanya dengan celana pendek, bikini atau pakaian kerja yang 'elegan'," tutur Bokker."Orang-orang yang saya jumpai tetap sama, tapi untuk pertama kalinya, saya benar-benar menjadi seorang perempuan. Saya merasa terlepas dari rantai yang membelenggu dan akhirnya menjadi orang yang bebas," Bokker menceritakan pengalaman pertamanya mengenakan busana seperti yang diajarkan dalam Islam.Setelah mengenakan jilbab, Bokker mulai ingin tahu tentang Niqab. Ia pun bertanya pada suaminya apakah ia juga selayaknya mengenakan niqab (pakaian muslimah lengkap dengan cadarnya) atau cukup berjilbab saja. Suaminya menjawab, bahwa jilbab adalah kewajiban dalam Islam sedangkan niqab (cadar) bukan kewajiban.Mengenakan NiqabTapi satu setengah tahun kemudian, Bokker mengatakan pada suaminya bahwa ia ingin mengenakan niqab. "Alasan saya, saya merasa Allah akan lebih senang dan saya merasa lebih damai daripada cuma mengenakan jilbab saja," kata Bokker.Sang suami mendukung keinginan istrinya mengenakan niqab dan membelikannya gaun panjang longgar berwarna hitam beserta cadarnya. Tak lama setelah ia mengenakan niqab, media massa banyak memberitakan pernyataan dari para politisi, pejabat Vatikan, kelompok aktivis kebebasan dan hak asasi manusia yang mengatakan bahwa niqab adalah penindasan terhadap perempuan, hambatan bagi integrasi sosial dan belakangan seorang pejabat Mesir menyebut jilbab sebagai "pertanda keterbelakangan.""Saya melihatnya sebagai pernyataan yang sangat munafik. pemerintah dan kelompok-kelompok yang katanya memperjuangkan hak asasi manusia berlomba-lomba membela hak perempuan ketika ada pemerintah yang menerapkan kebijakan cara berbusana, tapi para 'pejuang kebebasan' itu bersikap sebaliknya ketika kaum perempuan kehilangan haknya di kantor atau sektor pendidikan hanya karena mereka ingin melakukan haknya mengenakan jilbab atau cadar," kritik Bokker."Sampai hari ini, saya tetap seorang feminis, tapi seorang feminis yang Muslim yang menyerukan pada para Muslimah untuk tetap menunaikan tanggung jawabnya dan memberikan dukungan penuh pada suami-suami mereka agar juga menjadi seorang Muslim yang baik. Membesarkan dan mendidik anak-anak mereka agar menjadi Muslim yang berkualitas sehingga mereka bisa menjadi penerang dan berguna bagi seluruh umat manusia.""Menyerukan kaum perempuan untuk berbuat kebaikan dan menjauhkan kemunkaran, untuk menyebarkan kebaikan dan menentang kebatilan, untuk memperjuangkan hak berjilbab maupun bercadar serta berbagi pengalaman tentang jilbab dan cadar bagi Muslimah lainnya yang belum pernah mengenakannya," papar Bokker.Ia mengungkapkan, banyak mengenal muslimah yang mengenakan cadar adalah kaum perempuan Barat yang menjadi mualaf. Beberapa diantaranya, kata Bokker, bahkan belum menikah. Sebagian ditentang oleh keluarga atau lingkungannya karena mengenakan cadar. "Tapi mengenakan cadar adalah pilihan pribadi dan tak seorang pun boleh menyerah atas pilihan pribadinya sendiri," tukas Bokker. -eramuslim/ah
Sara Bokker, dulunya adalah seorang model, aktris, aktivis dan instruktur fitness. Seperti umumnya gadis remaja Amerika yang tinggal di kota besar, Bokker menikmati kehidupan yang serba gemerlap. Ia pernah tinggal di Florida dan South Beach, Miami, yang dikenal sebagai tempat yang glamour di Amerika. Kehidupan Bokker ketika itu hanya terfokus pada bagaimana ia menjaga penampilannya agar menarik di mata orang banyak.Setelah bertahun-tahun, Bokker mulai merasakan bahwa ia selama ini sudah menjadi budak mode. Dirinya menjadi "tawanan" penampilannya sendiri. Rasa ingin memuaskan ambisi dan kebahagian diri sendiri sudah mengungkungnya dalam kehidupan yang serba glamour. Bokker pun mulai mengalihkan kegiatannya dari pesta ke pesta dan alkohol ke meditasi, mengikuti aktivitas sosial dan mempelajari berbagai agama.Sampai terjadilah serangan 11 September 2001, dimana seluruh Amerika bahkan diseluruh dunia mulai menyebut-nyebut Islam, nilai-nilai Islam dan budaya Islam, bahkan dikait-kaitkan dengan deklarasi "Perang Salib" yang dilontarkan pimpinan negara AS. Bokker pun mulai menaruh perhatian pada kata Islam."Pada titik itu, saya masih mengasosiasikan Islam dengan perempuan-perempuan yang hidup di tenda-tenda, pemukulan terhadap istri, harem dan dunia teroris. Sebagai seorang feminis dan aktivis, saya menginginkan dunia yang lebih baik bagi seluruh umat manusia," kata Bokker seperti dikutip dari Saudi Gazette.Menemukan Al-QuranSuatu hari, secara tak sengaja Bokker menemukan kita suci al-Quran, kitab suci yang selama ini pandang negatif oleh Barat. "Awalnya, saya tertarik dengan tampilan luar al-Quran dan saya mulai tergelitik membacanya untuk mengetahui tentang eksistensi, kehidupan, penciptaan dan hubungan antara Pencipta dan yang diciptakan. Saya menemukan al-Quran sangat menyentuh hati dan jiwa saya yang paling dalam, tanpa saya perlu menginterpretasikan atau menanyakannya pada pastor," sambung Bokker.Akhirnya, Bokker benar-benar menemukan sebuah kebenaran, ia memeluk Islam dimana ia merasa hidup damai sebagai seorang Muslim yang taat. Setahun kemudian, ia menikah dengan seorang lelaki Muslim. Sejak mengucap dua kalimat syahdat Bokker mulai mengenakan busana Muslim lengkap dengan jilbabnya."Saya membeli gaun panjang yang bagus dan kerudung seperti layaknya busana Muslim dan saya berjalan di jalan dan lingkungan yang sama, dimana beberapa hari sebelumnya saya berjalan hanya dengan celana pendek, bikini atau pakaian kerja yang 'elegan'," tutur Bokker."Orang-orang yang saya jumpai tetap sama, tapi untuk pertama kalinya, saya benar-benar menjadi seorang perempuan. Saya merasa terlepas dari rantai yang membelenggu dan akhirnya menjadi orang yang bebas," Bokker menceritakan pengalaman pertamanya mengenakan busana seperti yang diajarkan dalam Islam.Setelah mengenakan jilbab, Bokker mulai ingin tahu tentang Niqab. Ia pun bertanya pada suaminya apakah ia juga selayaknya mengenakan niqab (pakaian muslimah lengkap dengan cadarnya) atau cukup berjilbab saja. Suaminya menjawab, bahwa jilbab adalah kewajiban dalam Islam sedangkan niqab (cadar) bukan kewajiban.Mengenakan NiqabTapi satu setengah tahun kemudian, Bokker mengatakan pada suaminya bahwa ia ingin mengenakan niqab. "Alasan saya, saya merasa Allah akan lebih senang dan saya merasa lebih damai daripada cuma mengenakan jilbab saja," kata Bokker.Sang suami mendukung keinginan istrinya mengenakan niqab dan membelikannya gaun panjang longgar berwarna hitam beserta cadarnya. Tak lama setelah ia mengenakan niqab, media massa banyak memberitakan pernyataan dari para politisi, pejabat Vatikan, kelompok aktivis kebebasan dan hak asasi manusia yang mengatakan bahwa niqab adalah penindasan terhadap perempuan, hambatan bagi integrasi sosial dan belakangan seorang pejabat Mesir menyebut jilbab sebagai "pertanda keterbelakangan.""Saya melihatnya sebagai pernyataan yang sangat munafik. pemerintah dan kelompok-kelompok yang katanya memperjuangkan hak asasi manusia berlomba-lomba membela hak perempuan ketika ada pemerintah yang menerapkan kebijakan cara berbusana, tapi para 'pejuang kebebasan' itu bersikap sebaliknya ketika kaum perempuan kehilangan haknya di kantor atau sektor pendidikan hanya karena mereka ingin melakukan haknya mengenakan jilbab atau cadar," kritik Bokker."Sampai hari ini, saya tetap seorang feminis, tapi seorang feminis yang Muslim yang menyerukan pada para Muslimah untuk tetap menunaikan tanggung jawabnya dan memberikan dukungan penuh pada suami-suami mereka agar juga menjadi seorang Muslim yang baik. Membesarkan dan mendidik anak-anak mereka agar menjadi Muslim yang berkualitas sehingga mereka bisa menjadi penerang dan berguna bagi seluruh umat manusia.""Menyerukan kaum perempuan untuk berbuat kebaikan dan menjauhkan kemunkaran, untuk menyebarkan kebaikan dan menentang kebatilan, untuk memperjuangkan hak berjilbab maupun bercadar serta berbagi pengalaman tentang jilbab dan cadar bagi Muslimah lainnya yang belum pernah mengenakannya," papar Bokker.Ia mengungkapkan, banyak mengenal muslimah yang mengenakan cadar adalah kaum perempuan Barat yang menjadi mualaf. Beberapa diantaranya, kata Bokker, bahkan belum menikah. Sebagian ditentang oleh keluarga atau lingkungannya karena mengenakan cadar. "Tapi mengenakan cadar adalah pilihan pribadi dan tak seorang pun boleh menyerah atas pilihan pribadinya sendiri," tukas Bokker. -eramuslim/ah
Categorized Berita, Nasional
RUU Pornografi Disahkan Menjadi UU
Posted on 31 October 2008
RUU Pornografi akhirnya disahkan menjadi UU. Ketua DPR Agung Laksosno mengetokkan palu sebagai tanda disahkannya RUU tersebut dalam Rapat Paripurna DPR RI, Kamis (30/10/08).
Keputusan diambil secara aklamasi setelah 8 fraksi menyetujui diundangkannya RUU tersebut. Dua fraksi yang tetap menolah pengesahan RUU Pornografi, FPDIP dan FPDS melakukan aksi walk out.
Menteri Agama Maftuh Basyuni mewakili pandangan pemerintah mengatakan, RUU ini menunjukkan keprihatinan semua pihak terhadap degradasi moral bangsa yang disebabkan berbagai aspek terkait pornografi.
Sementara itu, Hizbut Tahrir Indonesia dalam pernyataan persnya tertanggal 29 Okotober 2008 menegaskan bahwa ancaman pornografi dan pornoaksi sama sekali tidak boleh dipandang remeh dan dibiarkan berlangsung terus menerus.
Kepada pemerintah dengan segenap jajarannya, aparat kepolisian, anggota legislatif, tokoh masyarakat dan seluruh rakyat Indonesia diserukan untuk menyatakan perang dan mem-BERSIHKAN INDONESIA DARI PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI.
Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto dalam pernyataan persnya menyatakan, “Di sinilah pentingnya penerapan syariah di tengah masyarakat. Karena syariah akan memberikan pengaturan tentang berbagai hal, termasuk menyangkut masalah pornografi dan pornoaksi, dengan jelas dan konsisten untuk seluruh masyarakat. Tapi sekaligus tetap memberikan ruang kepada orang non-Muslim untuk menerapkan ajaran agama mereka, termasuk dalam masalah berpakaian.”
“Semuanya tentu bisa diwujudkan, jika syariah diterapkan secara kaffah di bawah naungan Khilafah. Dengan cara itu, kerahmatan yang dijanjikan dari penerapan syariah itu bisa diwujudkan.” (nl/li)
RUU Pornografi Disahkan Menjadi UU
Posted on 31 October 2008
RUU Pornografi akhirnya disahkan menjadi UU. Ketua DPR Agung Laksosno mengetokkan palu sebagai tanda disahkannya RUU tersebut dalam Rapat Paripurna DPR RI, Kamis (30/10/08).
Keputusan diambil secara aklamasi setelah 8 fraksi menyetujui diundangkannya RUU tersebut. Dua fraksi yang tetap menolah pengesahan RUU Pornografi, FPDIP dan FPDS melakukan aksi walk out.
Menteri Agama Maftuh Basyuni mewakili pandangan pemerintah mengatakan, RUU ini menunjukkan keprihatinan semua pihak terhadap degradasi moral bangsa yang disebabkan berbagai aspek terkait pornografi.
Sementara itu, Hizbut Tahrir Indonesia dalam pernyataan persnya tertanggal 29 Okotober 2008 menegaskan bahwa ancaman pornografi dan pornoaksi sama sekali tidak boleh dipandang remeh dan dibiarkan berlangsung terus menerus.
Kepada pemerintah dengan segenap jajarannya, aparat kepolisian, anggota legislatif, tokoh masyarakat dan seluruh rakyat Indonesia diserukan untuk menyatakan perang dan mem-BERSIHKAN INDONESIA DARI PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI.
Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto dalam pernyataan persnya menyatakan, “Di sinilah pentingnya penerapan syariah di tengah masyarakat. Karena syariah akan memberikan pengaturan tentang berbagai hal, termasuk menyangkut masalah pornografi dan pornoaksi, dengan jelas dan konsisten untuk seluruh masyarakat. Tapi sekaligus tetap memberikan ruang kepada orang non-Muslim untuk menerapkan ajaran agama mereka, termasuk dalam masalah berpakaian.”
“Semuanya tentu bisa diwujudkan, jika syariah diterapkan secara kaffah di bawah naungan Khilafah. Dengan cara itu, kerahmatan yang dijanjikan dari penerapan syariah itu bisa diwujudkan.” (nl/li)
Tim Robotik Surabaya Wakili Indonesia ke Yokohama
KOMPAS/LASTI KURNIA
Robot rakitan melaju membawa bola-bola pingpong dalam Indonesian Robotic Olympiad ke V di Mikrobot, Senayan City, Jakarta, Minggu (6/7). Sebanyak 123 peserta dari enam kota besar di Indonesia bertarung menjadi pemenang yang akan dikirim ke World Robot Oliympiad di Yokohama, Jepang, pada November 2008.
Images: Per September lalu pemerintah menaikkan pungutan ekspor
Video: Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia
--->
Artikel Terkait:
Evolution Project Juara Kategori Senior
Pemenang Kontes Robot 2008 Variatif
Robot "Jump-Be" PENS-ITS Wakili Indonesia ke India
Robot Surabaya Rajai KRI-KRCI 2008
DU-102 Unggul di Expert Swarm
Minggu, 6 Juli 2008 21:10 WIB
JAKARTA, MINGGU - Tim robotik Evolution Project dari Surabaya berhasil meraih medali emas dan piala kategori senior pada Invitation for Indonesian Robot Olimpiad 2008, setelah pada final robot rancangan kakak-adik Hilbert Philip (kelas 1 SMA) dan Claudia Angelina (kelas 2 SMP) satu-satunya yang menyentuh garis finis.
"Kami senang mendapat juara dan mewakili Indonesia pada 5th World Robotic Olimpiad, di Yokohama, Jepang November 2008. Tahun lalu kami hanya meraih juara kedua," kata Hilbert seusai menerima medali dan piala, lalu buru-buru menunju bandara untuk pulang ke Surabaya, Minggu (6/7) malam.
Juara kedua dan ketika masing-masing tim robotik Intro dan Ultimate, keduanya dari Jakarta. Pada finis di papan lintasan, robotnya tak mencapai garis finis, namun peringkat diukur berdasarkan jarak tempuh. Lintasan yang semula pakai halang rintang akhirnya disepakati panitia untuk ditiadakan.
Untuk kategori yunior, tim robotik DK dari Medan, Sumatera Utara, berhasil membawa pulang medali emas dan piala, setelah pada final di papan lintasan berhasil mencapai garis finis. Tim DK diperkuat Damario Wijaya dan Kendrick Davichi, juga akan mewakili Indonesia pada Olimpiade Robot Dunia ke-5 di Yokohama, Jepang.
Sedangkan juara kedua dan ketiga masing-masing tim robotik Smart Robo asal Semarang dan Educare dari Surabaya. Khusus kategori yunior, waktu prosesing pembuatan dan pemograman ditambah dari 1 jam menjadi 1 jam 10 menit. Karena tidak ada yang bisa melewati lintasan dengan baik, panitia lantas mengizinkan seorang trainer membantu timnya.
KOMPAS/LASTI KURNIA
Robot rakitan melaju membawa bola-bola pingpong dalam Indonesian Robotic Olympiad ke V di Mikrobot, Senayan City, Jakarta, Minggu (6/7). Sebanyak 123 peserta dari enam kota besar di Indonesia bertarung menjadi pemenang yang akan dikirim ke World Robot Oliympiad di Yokohama, Jepang, pada November 2008.
Images: Per September lalu pemerintah menaikkan pungutan ekspor
Video: Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia
--->
Artikel Terkait:
Evolution Project Juara Kategori Senior
Pemenang Kontes Robot 2008 Variatif
Robot "Jump-Be" PENS-ITS Wakili Indonesia ke India
Robot Surabaya Rajai KRI-KRCI 2008
DU-102 Unggul di Expert Swarm
Minggu, 6 Juli 2008 21:10 WIB
JAKARTA, MINGGU - Tim robotik Evolution Project dari Surabaya berhasil meraih medali emas dan piala kategori senior pada Invitation for Indonesian Robot Olimpiad 2008, setelah pada final robot rancangan kakak-adik Hilbert Philip (kelas 1 SMA) dan Claudia Angelina (kelas 2 SMP) satu-satunya yang menyentuh garis finis.
"Kami senang mendapat juara dan mewakili Indonesia pada 5th World Robotic Olimpiad, di Yokohama, Jepang November 2008. Tahun lalu kami hanya meraih juara kedua," kata Hilbert seusai menerima medali dan piala, lalu buru-buru menunju bandara untuk pulang ke Surabaya, Minggu (6/7) malam.
Juara kedua dan ketika masing-masing tim robotik Intro dan Ultimate, keduanya dari Jakarta. Pada finis di papan lintasan, robotnya tak mencapai garis finis, namun peringkat diukur berdasarkan jarak tempuh. Lintasan yang semula pakai halang rintang akhirnya disepakati panitia untuk ditiadakan.
Untuk kategori yunior, tim robotik DK dari Medan, Sumatera Utara, berhasil membawa pulang medali emas dan piala, setelah pada final di papan lintasan berhasil mencapai garis finis. Tim DK diperkuat Damario Wijaya dan Kendrick Davichi, juga akan mewakili Indonesia pada Olimpiade Robot Dunia ke-5 di Yokohama, Jepang.
Sedangkan juara kedua dan ketiga masing-masing tim robotik Smart Robo asal Semarang dan Educare dari Surabaya. Khusus kategori yunior, waktu prosesing pembuatan dan pemograman ditambah dari 1 jam menjadi 1 jam 10 menit. Karena tidak ada yang bisa melewati lintasan dengan baik, panitia lantas mengizinkan seorang trainer membantu timnya.
Langganan:
Postingan (Atom)