Senin, 16 Maret 2009
Komputer Murah
JAKARTA - Di era 1995 harga notebook Hewlett-Packard bisa mencapai US$ 2.500, tapi kini bisa didapat dengan merogoh kocek US$ 600. Tiap tahun harga komputer mengalami penurunan 5%. Produsen chip Nvidia bahkan merancang komputer seharga US$ 100.
Harga personal computer (PC) memang terus turun sepanjang waktu. Tapi dalam beberapa bulan terakhir penurunannya sangat tajam, di atas rata-rata tahunan sebesar 5%. Menurut firma riset IDC (International Data Corporation), pada triwulan keempat 2008 rata-rata harga PC turun 14,3%.
Hanya sekali dalam 15 tahun, harga PC turun drastis yaitu pada 2001 saat internet booming dengan lonjakan 14,5%. Di masa mendatang tren penurunan harga akan terus terjadi.
Hal itu disebabkan kelesuan ekonomi, serta netbook yang makin popular. “Penurunan harga belum berakhir. Penurunan akan terus berlangsung tahun ini,” kata Rob Enderle, Presiden Enderle Group.
Matthew Wilkins, analis di iSuppli memprediksikan rata-rata harga laptop akan turun lagi 10% di 2009. Sementara komputer desktop turun 15%. Tapi bagi produsen, kondisi itu sangat menyakitkan. Dell dan Lenovo tak kuasa melawan kemampuan posisi tawar konsumen yang sedang di atas angin.
Pembuat chip memori dan monitor juga mengalami hal serupa. Bahkan Intel dan Microsoft dua perusahaan besar di bisnis komputer harus melakukan penyesuaian strategi untuk mengikuti realitas bisnis ini.
Resesi masih merupakan faktor utama penurunan harga PC, sehebat apapun pasti akan pulih suatu saat. Tapi yang tidak berubah adalah produk netbook sangat penting bagi konsumen.
Produsen semacam Asus dan Acer telah mengeluarkan laptop dengan versi yang sudah dikurangi. Namun harganya lebih murah menjadi US$ 300-600. Saat konsumen sudah mengetahui produk itu, Hewlett-Packard dan produsen terkenal lain jor-joran memasukkan netbook.
Termasuk Apple disebut-sebut juga tergoda menjual perangkat serupa. Jumlah netbook yang dikapalkan tahun ini menurut IDC diperkirakan melonjak dua kali lipat mencapai 20 juta. Jumlahnya akan mencapai 15% dari pengapalan keseluruhan PC portable.
Adopsi netbook bisa menjadi tantangan bagi pemain yang sudah ada. Perusahaan semacam HP dan Microsoft ingin ikut menjadi bagian pertumbuhan permintaan netbook, tapi sekaligus tidak ingin mengkanibalisasi bisnisnya yang sudah ada dan cenderung lebih menghasilkan keuntungan lebih besar.
David Daoud, research manager IDC menghitung pembuat PC hanya membayar US$ 15 hingga US$ 25 per netbook untuk sistem operasi Windows milik Microsoft. Atau kurang dari setengah harga Windows XP untuk laptop yang paling murah sekalipun. Analis Citigroup Brent Thill menyebut netbook sebagai “tren yang menyulitkan” bagi raksasa software itu.
Meskipun harga netbook tak akan bisa naik, tapi spesifikasinya kian tinggi dan layar lebih besar. Dengan banderol US$ 360, Asus Eee PC 901 9 inci sudah dilengkapi built-in konektifitas Wi-Fi, kamera serta sharing foto yang mudah ke situs Flickr.
Netbook telah naik dari layar aslinya tujuh hingga sembilan inci menjadi 12 inci yang sudah setara dengan laptop tradisional meskipun harganya hanya sepertiganya. "Yang dikhawatirkan adalah netbook bisa berpotensi membalik pemahaman konsumen terlalu mahal membayar sebuah notebook," kata Richard Shim, research manager di IDC.
Pembuat chip Freescale sedang bekerjasama dengan pembuat komputer untuk menghasilkan komputer kurang dari US$ 199 dan dijanjikan akan masuk pasar akhir tahun nanti.
Nvidia juga telah mengumumkan, chipnya akan memperkuat komputer mini dengan banderol kurang dari US$ 100 dan bisa menjalankan video definisi tinggi. Meskipun pembuat komputer skeptis bisa menghasilkan komputer dengan harga sebesar itu, tapi eksekutif Nvidia menegaskan bisa melakukan itu.
Kehadiran PC murah bisa mendongkrak demand. iSuppli memprediksikan, komputer portable bisa tumbuh 12% tahun ini sebesar 156 juta unit secara global. " Ada elastisitas harga dan peluang menjual lebih banyak unit ke konsumen baru," kata Ezra Gottheil analis di Technology Business Research.
Produsen PC tampaknya tak punya pilihan lain untuk terjun menjual netbook lebih murah meskipun margin keuntungan kecil. Dengan mendapatkan volume tinggi, maka bisa menutup penjualan yang melemah pada PC. (inilah)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar